(View Original Web?)

HOBBY > OTOMOTIF SHARE

Tips tips Safety Riding


(Page 1 of 5) >  >>
Saya ingin share tentang tips safety riding

Karena sudah banyaknya kecelakaan kendaraan bermotor belakangan ini maka saya berpikir safety riding sangat di perlukan oleh siapa saja yang mengendarai kendaraan bermotor baik motor maupun mobil.

Dalam thread ini saya tidak memperkenalkan komunitas/club/kelompok jadi disini saya ingin share tentang bagaimana safety riding yang baik dan benar

Diperlukan disiplin yang baik dalam melakukan Safety Riding.
Equipment dalam berkendara juga perlu, tapi yang lebih penting adalah bagaimana disiplin kita dalam berkendara, tidak perlu sarung tangan yang bagus, helm mahal, sepatu biker, ataupun jaket yang mahal. kalau disiplin kita tidak ada, tidak ada gunanya

Saya buat index disini agar mudah terbaca ^_^

Motor
Menjalankan motor dengan aman
Cara Pengereman yang benar
Safety Riding On The Rain [Helm]
Tips Trick Menerjang Banjir
Peraturan untuk berbelok
Tips untuk biker
Tindakan Pertama Pada Kecelakaan
Tips Memilih helm
Tips & Trick Menghadapi tanjakan dan turunan

Info
Pasal 22 tentang R2
3 Alasan Mengapa Belok Kiri Tidak Boleh Langsung
7 Tabrakan yang dapat membunuh kalian
Sedikit Artikel Soal Pengereman
Arti kode simbol ban motor
https://www.ms-room.com/amp/index.php?topic=727.msg7857#msg7857
Perilaku buruk bikers dan sangsinya

Ini saya copas thread saya dari Forum lain  :D
Akan saya update terus

Quote
PS:
* Kalau tidak berkenan dan dianggap tidak boleh threadnya saya tidak keberatan dihapus thead ini.
* Kalau ada yang mau menambahkan tipsnya dalam mobil juga boleh, saya masukkan dalam index
Posisi duduk

Untuk dapat mengemudikan dengan baik :

* Ambil posisi duduk yang nyaman, dapat mencapai stang kemudi dengan baik posisi siku tidak lurus tetapi tertekuk sedikit sehingga dapat membelokkan motor dengan sempurna tanpa harus menggerakan pinggang.

* Dapat memegang stang kemudi dengan mantap, genggam hendel sedemikian sehingga dapat menarik tuas kopling dan tuas rem depan dengan baik, stel stang dan kedudukan tuas rem serta kopling pada posisi siku dan tangan kiri dan kanan pada ketinggian yang sama sehingga otot bahu dan tangan seimbang kiri dan kanannya.

* Lutut agar dirapatkan kearah tangki, kecuali pada bebek lutut tidak direnggangkan untuk mempermudah menyeimbangkan dan kestabilan jalannya motor.

* Letakkan kaki pada pedal kaki untuk menyeimbangkan jalannya motor, letakkan posisi kaki dekat pada rem belakang ataupun gigi percepatan sehingga dapat bereaksi dengan cepat bila menghadapi kondisi lalu lintas yang berbahaya.

Membelok

Pengendara motor sering berjalan terlalu kencang ditikungan atau pada saat
membelok yang sering mengakibatkan terpaksa keluar lajur atau masuk ke jalur
lawan atau keluar dari jalan ataupun bereaksi terlalu keras dengan menginjak rem secara mendadak yang dapat mengakibatkan motor tergelincir. Untuk dapat menikung dengan baik harus mengambil langkah:

* Mengurangi kecepatan dengan mengecilkan gas, dan bilamana diperlukan, mengerem dengan kedua rem depan dan belakang

* Amati tikungan atau belokan yang akan dilalui, pilih lintasan yang akan dilalui, arahkan kepala kejurusan yang akan dilalui tanpa menggerakkan bahu serta posisi mata tetap pada bidang datar/horizontal

* Untuk membelok pengendara harus memiringkan motornya untuk mengatasi gaya sentrifugal, pada kecepatan normal pengendara ikut memiringkan badan, dan pada kecepatan rendah hanya motornya saja yang dimiringkan.

* Hindari menurunkan kecepatan pada saat sedang membelok, lebih baik mempercepat perlahan-lahan.

Mengerem

* Jarak pengereman tergantung pada rem mana yang digunakan, rem depan lebih baik dari rem belakang, akan lebih baik kalau menggunakan kedua rem sekaligus karena dapat berhenti pada jarak yang lebih pendek dalam keadaan lebih stabil. Penggunaan rem depan saja atau rem belakang saja pada kecepatan tinggi dapat mengganggu kestabilan jalannya motor terutama pada saat jalan dalam keadaan basah ataupun berpasir, bahkan bisa terjatuh. Untuk itu disarankan untuk menggunakan kedua rem.

* Pada saat ditikungan gesekan dijalan sebagian digunakan untuk mengatasi gaya sentrifugal sehingga gaya pengereman berkurang, dan dapat mengakibatkan slip.

Pemindahan versneling

* Pemindahan gigi versneling harus disesuaikan dengan kecepatan motor melaju, ataupun pemindahan ke gigi yang lebih rendah pada saat menikung, pergantian gigi dapat juga dilakukan pada saat ditikungan, jangan menarik kopling pada saat berada ditikungan kecuali pada saat mengganti gigi versneling. Demikian juga pada saat melalui lintasan yang menurun perlu digunakan gigi yang rendah ataupun pada saat menanjak perlu menggunakan gigi yang rendah untuk memberikan tenaga yang lebih besar.

* Pada saat menurunkan gigi versneling dilakukan pada saat menurunkan kecepatan.
Posisi duduk

Untuk dapat mengemudikan dengan baik :

* Ambil posisi duduk yang nyaman, dapat mencapai stang kemudi dengan baik posisi siku tidak lurus tetapi tertekuk sedikit sehingga dapat membelokkan motor dengan sempurna tanpa harus menggerakan pinggang.

* Dapat memegang stang kemudi dengan mantap, genggam hendel sedemikian sehingga dapat menarik tuas kopling dan tuas rem depan dengan baik, stel stang dan kedudukan tuas rem serta kopling pada posisi siku dan tangan kiri dan kanan pada ketinggian yang sama sehingga otot bahu dan tangan seimbang kiri dan kanannya.

* Lutut agar dirapatkan kearah tangki, kecuali pada bebek lutut tidak direnggangkan untuk mempermudah menyeimbangkan dan kestabilan jalannya motor.

* Letakkan kaki pada pedal kaki untuk menyeimbangkan jalannya motor, letakkan posisi kaki dekat pada rem belakang ataupun gigi percepatan sehingga dapat bereaksi dengan cepat bila menghadapi kondisi lalu lintas yang berbahaya.

Membelok

Pengendara motor sering berjalan terlalu kencang ditikungan atau pada saat
membelok yang sering mengakibatkan terpaksa keluar lajur atau masuk ke jalur
lawan atau keluar dari jalan ataupun bereaksi terlalu keras dengan menginjak rem secara mendadak yang dapat mengakibatkan motor tergelincir. Untuk dapat menikung dengan baik harus mengambil langkah:

* Mengurangi kecepatan dengan mengecilkan gas, dan bilamana diperlukan, mengerem dengan kedua rem depan dan belakang

* Amati tikungan atau belokan yang akan dilalui, pilih lintasan yang akan dilalui, arahkan kepala kejurusan yang akan dilalui tanpa menggerakkan bahu serta posisi mata tetap pada bidang datar/horizontal

* Untuk membelok pengendara harus memiringkan motornya untuk mengatasi gaya sentrifugal, pada kecepatan normal pengendara ikut memiringkan badan, dan pada kecepatan rendah hanya motornya saja yang dimiringkan.

* Hindari menurunkan kecepatan pada saat sedang membelok, lebih baik mempercepat perlahan-lahan.

Mengerem

* Jarak pengereman tergantung pada rem mana yang digunakan, rem depan lebih baik dari rem belakang, akan lebih baik kalau menggunakan kedua rem sekaligus karena dapat berhenti pada jarak yang lebih pendek dalam keadaan lebih stabil. Penggunaan rem depan saja atau rem belakang saja pada kecepatan tinggi dapat mengganggu kestabilan jalannya motor terutama pada saat jalan dalam keadaan basah ataupun berpasir, bahkan bisa terjatuh. Untuk itu disarankan untuk menggunakan kedua rem.

* Pada saat ditikungan gesekan dijalan sebagian digunakan untuk mengatasi gaya sentrifugal sehingga gaya pengereman berkurang, dan dapat mengakibatkan slip.

Pemindahan versneling

* Pemindahan gigi versneling harus disesuaikan dengan kecepatan motor melaju, ataupun pemindahan ke gigi yang lebih rendah pada saat menikung, pergantian gigi dapat juga dilakukan pada saat ditikungan, jangan menarik kopling pada saat berada ditikungan kecuali pada saat mengganti gigi versneling. Demikian juga pada saat melalui lintasan yang menurun perlu digunakan gigi yang rendah ataupun pada saat menanjak perlu menggunakan gigi yang rendah untuk memberikan tenaga yang lebih besar.

* Pada saat menurunkan gigi versneling dilakukan pada saat menurunkan kecepatan.
Sama seperti mika helm, mika batok lampu motor sekarang rawan baret. Ketika hujan banyak kotoran dan keburu mengering, jangan gegabah untuk mengelapnya. Walau kain lap dalam kondisi basah, efeknya sudah jelas.

Debu dan kerikil halus yang menempel di permukaan mika akan ikut terseret kain dan menimbulkan baret halus. "Kalau sudah baret, cahaya lampu bias dan membuat mata silau," jelas Zaen Martin yang buka lapak stiker dan variasi gaul di Jl. Pakubuwono dan Petukangan, Jakarta Selatan.

Memang buat yang kurang paham, biasanya dalam keadaan kotor, mika lampu langsung diseka kain lap tanpa bantuan siraman air. Bahkan ada yang sengaja mengandalkan cairan pembersih produk instan, dengan perlakuan proses pembersihan yang sama.


Padahal cara aman untuk membersihkan mika lampu, baiknya gunakan cairan pembersih berbahan kimia ringan (gbr. 1). Bisa pakai shampo rambut, sabun bayi atau cairan pembersih khusus yang semuanya bisa dicampur air hangat untuk mempercepat proses penghancur kotoran.

Sebaliknya bila pakai cairan khusus dengan kandungan kimia keras yang kerap dipakai untuk pembersih kaca. Meski bersih, ada kemungkinan memperburuk kondisi mika. Contohnya timbul retak-retak seperti kaca helm yang sering kena terik matahari.

"Soalnya mika lampu bukan kaca seperti diterap motor sport. Kaca kan sering muncul jamur, hingga perlu dimusnahkan pakai cairan pemusnah khusus," lanjut Zaen Martin.

Jadi, biar tetap cemerlang, saat kena kotoran jangan langsung diseka kain. Sekali lagi jangan, meski sudah didukung cairan khusus, guyur atau basahi dulu pakai air bersih. Lalu campurkan air hangat dan shampo untuk dioleskan ke mika dengan bantuan kuas halus sampai semua rata.

Setelah air shampo aktif bekerja, baru deh diguyur lagi pakai air bersih (gbr. 2). Nah, begitu tampak sudah tidak ada kotoran lagi, baru dilap pakai kain bersih untuk kembali kinclong. Ingat, usahakan pilih kain berpori-pori halus. Sebab selain tidak bikin baret, permukaan mika yang rata dan bersih tidak bikin residu gampang bersarang. Ingat tuh.

Sumber : Otomotifnet.com
Motor Bebek Mau Aman Terjang Banjir
Musim hujan berkepanjangan - turun setiap hari, bisa pagi, sore atau malam - tampaknya sudah mulai datang. Paling tidak mengenakkan dialami pengendara sepedamotor bila siraman air dari langit jatuhnya pagi saat hendak pergi kerja. Kalau sekadar hujan saja mungkin bisa diatasi dengan memakai jas khusus.

Repotnya, hujan menyebabkan banjir. Tingginya tidak kepalang tanggung, bisa sampai sebatas dengkul orang dewasa. Untuk pemilik motor jenis bebek - bukan skubek ya - ini ada tips ringan mencegah motor tidak mogok kala menerjang banjir.

Balik Standar
Bagian-bagian yang dilepas, seperti pelindung kaki (tameng) dipasang kembali. Atau bodi yang sudah dimodifikasi, semisal sepatbor depan dan belakang, balikkan ke standarnya. Begitu juga mesin, tenaga yang besar (akibat sudah dimodifikasi) bisa membuat roda belakang spin. Kalau gejala itu berlangsung saat menikung, bisa-bisa terjatuh.

Tekanan Angin Ban
Saat musim hujan begini, pemakaian ban jenis semi-slick kurang tepat. Daya cengkerem kurang gigit dan sebaiknya kembali menggunakan ban standar, baik depan maupun belakang. Sebelum jalan - bila kondisi jalan basah (bertepatan hujan) - periksa tekanan angin ban. Pastikan tidak melewati ukuran standar, malah dikurangi 1-2 psi agar permukaan ban minimal 70% menapak ke aspal.

Lindungi Busi
Untuk mencegah agar busi tidak terendam air, lindungi dengan plastik akrilik dengan memanfaatkan sisi kiri dan kanan tameng sebagai peganggannya. Mulai dari bagian paling bawah tameng menutupi blok mesin. Agar plastik tidak koyak - karena terkena tekanan air, trus membentur kepala silinder - bagian atas dan bawah dikasih triplek atau bisa juga bambu. Boleh dilem atau diikat dengan kawat halus.

Untuk menempelkan plastik akrilik ke tameng bisa menggunakan plakban atau solatape (bukan dari kertas) yang lebar. Ketika menerjang banjir, upayakan kecepatan rata (5 km/jam) jangan dientak-entak yang bisa membuat air masuk melepas pelindung.

Kepala Busi di Sealer
Sekalipun busi sudah dilingdungi, untuk lebih meyakinkan, sambungan kepala busi dengan kabel sebaiknya diberi cairan perapat (sealer) untuk menutupi lubang pernafasan.

Tutup plastik
Seumpama ketinggian air hampir menutupi roda, kalau mau tetap melewati, jangan mengandalkan mesin hidup. Lebih baik didorong (mesin matikan), namun sebelum menerabas lakukan langkah-langkah ini. Copot kabel busi ujungnya ditutup dengan plastik (diikat karet).

Begitu juga dengan blok dan kepala silinder. Kalau masih panas, tunggu sampai dingin, baru dibungkus dengan plastik (bila perlu berlapis ganda) dan diikat pakai karet.
Stik Oli
Periksa tongkat pengukur oli mesin dan pastikan masih rapat. Kalau sudah longgar, sebaiknya ditutup juga dengan plastik agar air tidak masuk bercampur dengan oli.
Terjang deh, tuh banjir. Jika sudah lolos, copot semua pelindung, tunggu beberapa menit agar air jatuh. Bila perlu dibantu dengan memiringkan ke kiri dan kekanan. Trus, pasang standar tengah, tekan ke belakang dan ke depan beberapa kali. Baru kemudian nyalakan mesin dan tunggu beberapa menit.

Sumber : http://otomotif. kompas.com/read/xml/ 2008/11/24/ 1105073/motor. bebek.mau. aman.terjang. banjir
(Page 1 of 5) >  >>

Navigation

Back Sub-Forum

MS-Room.COM Style modify by Danny, Host on moresharehosting.com | TERM OF SERVICE/DMCA/PRIVACY POLICY AGREEMENT
Sitemap: Mobile Web | AMP | Topics | Chord Guitar Indonesia