(View Original Web?)

KONGKO-KONGKO > KABAR-KABARI

Cu Chi.......apa itu????? [baca siap ngantuk!!!!]


(Page 1 of 3) >  >>
Cu Chi (1): Ribuan Orang Hidup di Bawah Tanah



HO CHI MINH, KOMPAS.com — Cu Chi amat dibanggakan orang Vietnam. Terowongan tikus ini menjadi simbol kejayaan dan kemenangan mereka atas Perancis, Pemerintah Vietnam Selatan, juga Amerika Serikat.

Tak ada senjata hebat yang dimiliki Vietnam semasa perang. Kunci terbesar kemenangan mereka justru ada pada terowongan tersebut. Ini juga menjadi simbol frustrasi dan kekalahan Amerika dalam perang Vietnam.





Cu Chi merupakan nama terowongan bawah tanah yang digali orang Vietnam semasa perang. Terowongan itu awalnya dibuat pada masa penjajahan Perancis. Perancis sendiri mulai menjajah Vietnam pada 1859. Pada 1941, mereka sempat menyingkir karena diusir Jepang. Namun, setelah kekalahan Jepang, Perancis kembali lagi. Sementara itu, Viet Minh (gerakan kemerdekaan) pimpinan Ho Chi Minh sudah menguasai Vietnam Utara dan melakukan perlawanan.

Perang ini sampai 1954. Semasa itu, Perancis yang menguasai Vietnam Selatan melakukan kerja paksa. "Rakyat Vietnam seperti menghadapi buah simalakama. Menuruti kerja paksa akhirnya mati, menolak juga mati. Tapi, mereka sebagian besar akhirnya memilih menolak dan sembunyi. Maka, dibuatlah terowongan untuk bersembunyi dari Perancis dan kerja paksa," ungkap Hung Tran yang ayahnya tentara Vietnam.

Setelah perang Viet Minh dan Perancis berakhir pada 1954, Amerika Serikat (AS) muncul. Mereka mendukung Perancis dan Pemerintah Vietnam Selatan yang republik. Maka, terowongan itu diperluas lagi oleh orang Vietnam, terutama yang prokomunis atau pemerintahan Vietnam Utara.

Perang lawan AS semakin panas. Terowongan itu pun terus diperpanjang sebagai markas dan benteng Vietnam pro-Hanoi (Viet Minh). Karena perang terus berlangsung, maka terowongan juga terus diperluas dan diperpanjang, terutama pada 1966-1968, sampai akhirnya mencapai 250 kilometer. Sungguh luar biasa. Apalagi, di dalamnya hidup sekitar 10.000 orang Vietnam, tentara, dan keluarganya. Sebab, hanya dengan demikian, mereka lebih aman dari kejaran AS.

Hebatnya, terowongan ini dibuat dengan cara manual, memakai alat-alat pertanian. Namun, hasilnya sangat luar biasa.

Terowongan ini tak hanya panjang, tetapi juga dirancang sangat bagus dan strategis. Berpusat di daerah Cu Chi, Hoj Non, sekitar 70 kilometer di luar Kota Ho Chi Minh (Saigon), Cu Chi memiliki tiga saf. Saf pertama bertinggi 3 meter, saf kedua 6 meter, dan saf ketiga 10 meter. Banyak area yang menjadi tempat tinggal. Untuk menghubungkannya, dibuat terowongan kecil yang hanya bisa dilewati secara jongkok oleh orang-orang kecil seperti orang Vietnam.

Di terowongan ini terdapat rumah sakit untuk merawat yang sakit, dapur, tempat sekolah, juga tempat membuat senjata. Tentara, wanita, dan anak-anak hidup di sini selama perang lawan AS.

Jangan harap mudah menemukan tempat ini. Kalaupun bisa, paling hanya sebagian dan akan kehilangan bagian lainnya. Sebab, terowongan ini dibuat dengan pintu masuk amat kecil, hanya cukup untuk ukuran orang Vietnam yang kecil. Memang ada pintu-pintu cukup besar, tetapi sangat tersembunyi dan dijaga ketat.





"Setiap sektor di terowongan dipimpin oleh empat orang. Mereka hanya menguasai sektornya saja. Dengan demikian, jika tertangkap, mereka tak bisa menjelaskan bagian lainnya. Hanya para pimpinan yang tahu detail peta terowongan bawah tanah itu," papar Hung.

Setiap ruang di terowongan itu juga hanya dihubungkan terowongan amat kecil. Hanya bisa dilewati dengan cara jongkok. Bagi orang Vietnam yang dulu kecil-kecil, ini amat mudah. Bagi tentara AS yang besar dan tinggi, mereka jelas kesulitan, bahkan tak bisa masuk.

AS amat kesulitan mencari dan mengatasi perlawanan Vietnam. Terowongan itu sering dibuat sampai ke bawah markas AS. Mereka muncul, senantiasa membuat teror. Oleh karena itu, tentara AS tak pernah dibuat aman.





Beberapa kali AS berusaha menemukan dan menghancurkan terowongan ini, tetapi tak pernah berhasil. Padahal, AS sampai mengeluarkan senjata-senjata berat berupa bom-bom besar.

"Terowongan ini dibuat dengan pertimbangan dan desain yang bagus. Mungkin AS bisa mengebom, tapi hanya bisa merusak lapisan atas. Lapisan lainnya tetap aman. Bahkan, AS pernah memasukkan zat kimia, tapi tetap saja gagal masuk ke bagian paling vital," ungkap Hung.

Maka, AS tak pernah sukses melawan Vietnam. Bahkan, beberapa kali mereka terjebak oleh senjata-senjata rahasia Vietnam yang sederhana, tetapi berdampak besar. Bahkan, tank-tank AS pun sering bisa dilumpuhkan.

Selama AS berada di Vietnam, Vietkong (orang Vietnam yang membela Vietnam Utara pro kemerdekaan) berada di terowongan itu, terutama Vietkong yang berada di Vietnam Selatan. Terowongan ini menjadi basis perlawanan terhadap AS. Jadi, AS harus menghadapi Vietkong dari terowongan, juga dari Vietnam Utara.

Satu-satunya jalan agar selamat memang tetap tinggal di terowongan itu. Adapun makan-minum dan kebutuhan lain disuplai oleh para Vietkong yang menyamar. Selain itu, jika malam hari, sebagian keluar mencari makanan dan mencari senjata. Mereka juga punya tempat kerja untuk membuat senjata-senjata sederhana.

Dari hari ke hari, Vietkong yang tinggal di terowongan itu makin banyak. Bahkan, puncaknya mencapai 10.000 orang, baik tentara gerilyawan, wanita, dan anak-anak. Terowongan itu juga dilengkapi lubang udara yang rapi dan bisa masuk secara menyeluruh. Sebagian lubang udara terdapat di gundukan tanah yang dibuat menyerupai sarang semut. Selain itu, lubang juga ada di bawah pohon-pohon yang tertutup akar.

Akhirnya, pada 1975, AS menyerah dan memutuskan kembali ke negaranya. Vietnam pun merdeka, dan Vietkong yang hidup di terowongan pun keluar merayakan kemenangan itu.

"Saya waktu itu baru berumur lima tahun. Tapi, saya masih ingat kemeriahan menyambut kemerdekaan itu. Waktu itu," ujar Hung.

Baru tahun 1975 itu pula Vietkong yang tinggal di bawah tanah keluar secara bebas. Artinya, mereka hidup di bawah tanah sekitar 20 tahun. Sebuah rekor luar biasa. Ini berkat desain Cu Chi yang sangat bagus dan mengagumkan.

Terowongan Cu Chi pun kini dirawat oleh Pemerintah Vietnam. Sebab, ini menjadi simbol kemenangan mereka atas AS, sekaligus simbol frustrasi dan kekalahan AS. Saat ini, Cu Chi justru menjadi obyek wisata yang menarik.

bersambung dibawah......
Cu Chi (2): Ibu Bunuh Anak Sendiri karena Amerika




HO CHI MINH, KOMPAS.com — Sebagai tempat komunitas Vietkong, terowongan Cu Chi memiliki banyak kisah. Salah satunya seorang ibu terpaksa membunuh anak sendiri di terowongan itu.

Sepanjang Perang Vietnam antara tahun 1955 sampai 1975, Amerika Serikat (AS) selalu disulitkan oleh pola gerilya Vietkong. Sebab, mereka selalu bersembunyi di terowongan yang tak mungkin bisa dikejar tentara AS.

Namun, tentara AS selalu berusaha menemukan terowongan demi terowongan, kemudian dihancurkan dengan bom. Beberapa kali, tentara AS memang berhasil menemukan dan sukses menghancurkannya. Namun, ternyata itu hanya sebagian kecil dari 250 kilometer terowongan yang dibuat Vietkong.

"Tentara AS hanya mampu menghancurkan lapisan pertama terowongan itu. Selebihnya, mereka tak bisa menjangkau lapisan atau bagian lain. Sebab, AS benar-benar buta tentang peta terowongan itu," ungkap Hung Tran, seorang pengusaha wisata yang ayahnya tentara Vietnam.

Namun, tak jarang pula bom yang diledakkan AS di sekitar terowongan cukup mematikan puluhan, bahkan ratusan Vietkong dan keluarganya. Namun, hanya wilayah itu yang hancur, tak sampai merambah wilayah lain. Sebab, terowongan itu sangat panjang dan luas.

Suatu hari, AS mengerahkan pasukan terbesarnya untuk mencari dan menghancurkan terowongan Vietkong. Rupanya, ini juga diketahui para Vietkong sehingga mereka tetap bersembunyi di ruang-ruang bawah tanah.

Di salah satu sektor ruang bawah tanah, ada seorang ibu yang akan melahirkan. Ibu tersebut bernama Lny. Sementara itu, tentara AS tepat berada di atas mereka.

Karena sudah saatnya, anak itu terlahir pula. Seperti halnya bayi yang baru lahir, anak itu pasti menangis. Namun, sebelum anak itu bisa mengeluarkan suara, Lny memencet hidungnya agar tak menangis, sampai meninggal dunia.

"Ini dia lakukan sebagai bentuk pengorbanan kepada negara dan komunitas Vietkong. Sebab, jika anak itu sampai menangis, maka tentara AS di atasnya akan mendengar sehingga sektor itu bisa dihancurkan dan akan ada puluhan atau bahkan ratusan korban jiwa," cerita Nhi Nguyen, wanita asal Mekong.

Bayi Lny meninggal, tetapi komunitas Vietkong di sektor itu selamat. Sebab, tentara AS tak menemukannya. Lny sendiri, setelah sehat, akhirnya memutuskan menjadi tentara wanita melawan AS.

Namun, setelah merdeka pada 1975, dia tak bisa ikut merasakan kebahagiaan seperti orang Vietnam lainnya. Sebab, Lny menjadi gila karena merasa berdosa kepada anaknya dan sangat kehilangan.

"Lny ke mana-mana membawa boneka dan sering menangis. Namun, Pemerintah Vietnam merawat dan menghidupinya, juga menganggapnya sebagai salah satu pahlawan," cerita Nhi.

Tak hanya itu kisah sedih seputar Cu Chi. Saking kesulitan dan mangkelnya, AS sering menyerang membabi buta ke wilayah-wilayah terowongan. Bahkan, ditengarai mereka juga menggunakan zat kimia.





"Efek zat kimia sangat luar biasa. Sampai perang usai, masih berdampak karena sudah merasuk ke udara, air, dan tanaman," timpal Hung Tran.

Karena itu, di wilayah Cu Chi akhirnya banyak anak yang lahir dalam keadaan cacat. Ini karena pengaruh sisa-sisa zat kimia dari senjata AS.

"Pemerintah Vietnam menyediakan fasilitas pendidikan buat mereka dan menjamin penghidupannya. Yang bisa diajarkan untuk mandiri diberi berbagai pendidikan dan keterampilan sehingga nanti bisa mandir. Sementara itu, yang tak bisa mandiri dipelihara oleh negara," terang Nhi.

Orang-orang Amerika sendiri kini sering berkunjung ke Vietnam untuk berwisata. Mereka kadang mengunjungi orang-orang yang terlahir cacat akibat kimia tinggalan AS tersebut.

"Banyak orang Amerika yang sampai menangis sedih menyaksikan akibat dari serangan mereka pada masa perang. Mereka kemudian meminta maaf," ungkap Hung.

masih bersambung juga...... 
Cu Chi (3-habis): "Rambo"? Itu Omong Kosong





HO CHI MINH, KOMPAS.com — Cerita Cu Chi terkadang mengingatkan film-film Perang Vietnam buatan Hollywood yang begitu beragam. Salah satun yang terkenal adalah Rambo, sampai dibuat secara serial.

Rambo, yang dikisahkan sebagai tentara Amerika Serikat (AS) yang tangguh, mampu memorak-porandakan Vietnam. Dengan cara dan ketangkasannya, dia sering sendirian mampu menghancurkan atau melumpuhkan Vietkong.





Bagi Amerika, Rambo seolah sudah menjelma menjadi pahlawan nyata dan menegaskan kemenangan Amerika. Padahal, itu hanya cerita fiktif, dan menurut orang Vietnam, Rambo merupakan kebohongan besar. Sebab, tak pernah ada tentara AS yang sebegitu hebat semasa Perang Vietnam.

"Rambo? Oh, itu kebohongan. Itu hanya sebuah konsep Amerika. Kenyataannya, tak pernah ada tentara Amerika seperti itu. Justru mereka di sini selalu tak tenang dan resah karena serangan Vietkong bisa datang dari mana saja dan kapan saja," ungkap Hung Tran, seorang direktur sebuah agen wisata yang menguasai sejarah Vietnam.

Menurutnya, memang sesekali tentara AS menghancurkan Vietkong. Namun, itu lebih karena kecanggihan senjata mereka. Amerika tak pernah benar-benar bisa melumpuhkan kekuatan Vietkong. Bahkan, menghancurkan terowongan Cu Chi yang menjadi benteng dan persembunyian mereka saja, Amerika telah gagal.

"Bom dan bom sering menghujani daerah terowongan. Namun, itu hanya merusak lapisan atas atau sektor tertentu dan tak pernah bisa menghancurkan tempat-tempat vital. Sebab, sangat sulit menemukan sektor-sektor vital itu," ungkap Hung.

Hung dan rakyat Vietnam lainnya merasa, merekalah pemenang perang lawan AS yang berlangsung dari 1955 sampai 1975 itu. Maka, mereka menganggap film-film Hollywood tak ada yang benar karena selalu berpihak kepada Amerika. Film-film itu hanya upaya Amerika menutup rasa malu karena kalah di Vietnam. Sebab itu, film-film itu tak boleh diputar di Vietnam.

Nhi Nguyen punya cerita tersendiri. Wanita asal daerah Mekong yang pernah sekolah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta itu, melihat film Perang Vietnam buatan Hollywood di Yogyakarta. Di negerinya, dia tak pernah menyaksikan film seperti itu.

"Saat itu saya menonton televisi di kos yang menampilkan film Hollywood tentang Perang Vietnam. Menyimak jalan ceritanya, saya geram sekali. Sebab, Amerika dikisahkan selalu menang dan berada di pihak yang benar. Rasanya ingin saya banting saja televisi itu," cerita Nhi.





Hung merasa yakin, negaranya menang atas Amerika. Dia juga yakin tak ada seorang tentara AS yang begitu perkasa sendirian seperti halnya Rambo. Salah satu alasannya adalah terowongan Cu Chi. Terowongan ini begitu hebatnya dan menjadi kunci kesuksesan perlawanan Vietnam kepada AS.

"Terowongan ini tak pernah bisa ditaklukkan siapa pun. Selain panjangnya 250 kilometer, struktur dan petanya rumit," ungkap Hung.

Bahkan, lanjutnya, Amerika frustrasi, waswas, dan sering porak-poranda karena adanya terowongan itu. Bagaimana tidak, Amerika tak pernah bisa tahu kapan dan dari mana Vietkong muncul untuk menyerang. Sebab, lubang ada di mana-mana.

"Vietkong menggali terowongan hingga di bawah markas AS. Kadang malam-malam hanya satu orang yang muncul dari tanah, kemudian menembak tentara AS. Ini membuat tentara AS tak pernah tenang setiap saat. Di saat tertentu, gerilyawan Vietnam bisa menyerang dan memorak-porandakan tentara AS atas bantuan terowongan itu," kisahnya.

Di wilayah Cu Chi memang terdapat banyak bekas-bekas perang. Salah satunya sebuah tank Amerika yang hancur diserang Vietkong, saat mereka mencoba menyerang terowongan. Tank M41 itu hancur justru oleh barang-barang yang ditinggalkan Amerika. Tank tersebut sengaja dibiarkan di tempat aslinya untuk dibanggakan dan dipertunjukkan kepada pengunjung bahwa Vietnam pernah menghancurkan tank.

"Tentara Amerika sering membuang tempat makan dari logam sembarangan. Itu diambil tentara Vietnam untuk diisi amunisi dan menjadi granat. Sementara itu, amunisinya kadang dari peluru bom yang tak meledak," ungkap Hung.

Meski begitu, menurutnya, rakyat Vietnam tidak dendam kepada Amerika. Sebab, kini mereka sudah terbuka untuk bersahabat dengan negara lain.





"Kami ingin bersahabat dengan negara mana pun. Sebab, perdamaian lebih nikmat daripada peperangan. Sekarang kami hanya berkonsentrasi membangun kehidupan lebih baik," terangnya.

source: kompas.com

akhirnya abis juga bacanya
^hadohh,.. ijin nyimak dlo dah.. pjg setgh mateng..

PERDANAX dlo ya..
Quote from: -Slash- on October 11, 2009, 04:24:00 PM
^hadohh,.. ijin nyimak dlo dah.. pjg setgh mateng..

PERDANAX dlo ya..


kayaknya gak ada perdanax deh sob...ente dapet ketigaxxx


nilai historisnya tinggi nih sob.... :D
(Page 1 of 3) >  >>

Navigation

Back Sub-Forum

MS-Room.COM Style modify by Danny, Host on moresharehosting.com | TERM OF SERVICE/DMCA/PRIVACY POLICY AGREEMENT
Sitemap: Mobile Web | AMP | Topics | Chord Guitar Indonesia