rebrond:
Pyongyang - Otoritas Korea Utara (Korut) membantah telah menenggelamkan kapal Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) pada bulan lalu. Bantahan itu disampaikan menyusul kian kencangnya spekulasi yang berhembus di Korsel bahwa kapal itu telah diserang torpedo Korut. Sebanyak 46 pelaut Korsel tewas dalam peristiwa itu.
Kantor berita resmi Korut, KCNA, balik menuding pemerintah Korsel berupaya merekayasa penyebab kecelakaan itu.
"Karena Korsel tak bisa mengidentifikasi penyebab kecelakaan, mereka menggunakan media untuk menyalahkan kecelakaan itu pada kami.... dan mencoba merekayasa penyebab kecelakaan," ujar seorang pejabat militer Korut seperti dikutip KCNA dan dilansir Reuters, Sabtu (17/4/2010).
"Ini semua plot terhadap DPRK (Korut) dan mereka mencoba menciptakan konsensus internasional terhadap hal itu," imbuh pejabat tersebut.
Pemerintah Korsel sebelumnya menyatakan, ledakan yang menenggelamkan kapal tersebut disebabkan oleh ledakan eksternal. Belum lama ini Menteri Pertahanan Korsel mencetuskan, kapal tersebut kemungkinan telah terkena serangan torpedo. Pernyataan itu langsung mengarahkan kecurigaan pada Korut.
Saat ini para penyelidik dari beberapa negara, termasuk Amerika Serikat masih berupaya memastikan apa yang menyebabkan kapal Cheonan tersebut terbelah menjadi dua dan tenggelam ke dasar laut. Kapal tersebut berbobot 1.200 ton.
Media-media Korsel ramai melancarkan tudingan terhadap Korut atas peristiwa itu.
sumber:
http://www.detiknews.com/