jipan shinigami:
http://www.facebook.com/home.php?#!/group.php?gid=132236320123636&ref=ts
The word ISLAM has a two-fold meaning: peace, and submission to God. This submission requires a fully conscious and willing effort to submit to the one Almighty God. One must consciously and conscientiously give oneself to the service of Allah. This means to act on what Allah enjoins all of us to do (in the Qur'an) and what His beloved Prophet, Muhammad (pbuh) encouraged us to do in his Sunnah (his lifestyle and sayings personifying the Qur'an).
Once we humble ourselves, rid ourselves of our egoism and submit totally to Allah, and to Him exclusively, in faith and in action, we will surely feel peace in our hearts. Establishing peace in our hearts will bring about peace in our external conduct as well.
Islam is careful to remind us that it not a religion to be paid mere lip service; rather it is an all-encompassing way of life that must be practiced continuously for it to be Islam. The Muslim must practice the five pillars of the religion: the declaration of faith in the oneness of Allah and the prophet hood of Muhammad (pbuh), prayer, fasting the month of Ramadan, alms-tax, and the pilgrimage to Makkah; and believe in the six articles of faith: belief in God, the Holy Books, the prophets, the angels, the Day of Judgment and God's decree, whether for good or ill.
There are other injunctions and commandments which concern virtually all facets of one's personal, family and civic life. These include such matters as diet, clothing, personal hygiene, interpersonal relations, business ethics, responsibilities towards parents, spouse and children, marriage, divorce and inheritance, civil and criminal law, fighting in defense of Islam, relations with non-Muslims, and so much more.
The ISLAM kata memiliki arti dua kali lipat: perdamaian, dan penyerahan kepada Allah. pengajuan ini membutuhkan upaya sepenuhnya sadar dan bersedia untuk tunduk kepada satu Allah yang Mahakuasa. Satu secara sadar dan seksama harus memberikan diri untuk melayani Allah. Ini berarti untuk bertindak berdasarkan apa yang Allah memerintahkan kita semua untuk melakukan (dalam Al-Qur'an) dan apa yang Nabi-Nya tercinta, Muhammad (saw) mendorong kita untuk melakukan dalam bukunya Sunnah (gaya hidup dan ucapan-ucapan sekaligus mencerminkan Alquran).
Setelah kami merendahkan diri, melepaskan diri dari egoisme kita dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, dan kepada-Nya secara eksklusif, dalam iman dan dalam tindakan, kita pasti akan merasa damai di dalam hati kita. Membuat damai di dalam hati kita akan membawa perdamaian dalam melakukan eksternal kita.
Islam adalah berhati-hati untuk mengingatkan kita bahwa itu bukan agama yang harus dibayar lip service semata, melainkan merupakan cara yang mencakup segala kehidupan yang harus dilakukan terus menerus agar bisa Islam. Muslim harus berlatih lima pilar agama: deklarasi iman dalam kesatuan Allah dan kap nabi Muhammad (saw), doa, puasa bulan Ramadan, sedekah-pajak, dan haji ke Mekah, dan percaya dalam enam artikel iman: percaya kepada Allah, kitab suci, para nabi, para malaikat, hari kiamat dan keputusan Allah, apakah baik atau buruk.
Ada perintah lain dan perintah-perintah yang menyangkut hampir semua aspek dari satu pribadi, keluarga dan kehidupan sipil. Ini termasuk hal-hal seperti makanan, pakaian, kebersihan pribadi, hubungan interpersonal, etika bisnis, tanggung jawab terhadap orang tua, pasangan dan anak-anak, perkawinan, perceraian dan warisan, hukum perdata dan pidana, berjuang untuk membela Islam, hubungan dengan non-Muslim, dan jauh lebih banyak.