(View Original Web?)

KONGKO-KONGKO > CERITA-CERITA

Cerita2 inspiratif


(Page 1 of 3) >  >>
Koleksi cerita yg ane punya. .happy reading. .

Notes : aku -> Jennie Garth , aktris , Beverly Hills 90210

Tahukah kamu bagaimana org mengatakan bahwa mereka tak pernah menyadari betapa mereka mencintai masa kecil mereka sampai mereka dewasa? Tapi, aku selalu tahu bahwa aku menjalani masa kecil yg indah waktu berlangsungnya masa itu. Baru di kemudian hari,waktu keadaan sedang sulit,aku bergantung pada kenangan kebahagiaan itu dan menggunakannya utk mencari jalan pulang.

Aku dibesarkan di peternakan dlm sebuah keluarga besar. Disana terdapat bnyk cinta, bnyk ruang, dan bnyk pekerjaan. Dari berkebun sampai memotong jerami, dari bekerja dgn kuda sampai melakukan pekerjaan rumah tangga, kata "bosan" tak pernah ada dalam kosa-kataku -- aku mencintai smuanya dan tak satu pun terasa spt pekerjaan. Tak ada tekanan dri lingkungan teman sebaya, karena "kelompok" yg bermain bersamaku hanyalah kelompok hewan di peternakan. Aku dan keluargaku sangat dekat, dan tinggal di pedesaan membuat kami berada di rumah hampir setiap malam. Setelah makan malam, aku dan saudaraku bermain atau bercerita, tertawa dan bersenang-senang sampai waktunya tidur. Tidur tak pernah jadi masalah bagiku. Aku tinggal mendengarkan suara jangkrik dan memimpikan hari berikutnya di peternakan. Itulah hidupku, dan aku tahu aku beruntung.

Waktu aku berusia 12, sesuatu yg tragis terjadi yang akan mengubah hidupku selamanya. Ayahku mengalami serangan jantung berat dan mengalami bypass tripel. Ia didiagnosis menderita penyakit jantung turunan, dan itulah masa yg menyeramkan utk kami semua. Dokter memberi tahu ayahku bahwa ia harus mengubah gaya hidupnya secara drastis, yang berarti tak boleh melatih kuda, tak boleh mengendarai traktor. . . tak ada lagi kehidupan peternakan. Menyadari kami tak dapat mengurus rumah tanpa Ayah, kami terpaksa menjual rumah kami dan pindah ke barat, meninggalkan keluarga dan teman dan satu-satunya kehidupan yg kukenal.

Udara Arizona yg kering meringankan penyakit ayahku, dan aku menyesuaikan diri dgn sekolah baru, teman baru, dan cara hidup baru. Mendadak aku banyak berkencan, jalan-jalan di Mal, dan menghadapi tekanan menjadi seorang remaja. Keadaannya berbeda dan aneh tapi jg menyenangkan. Aku belajar bahwa perubahan, biarpun tak diinginkan, bisa menjadi hal yg baik. Aku tak tahu waktu itu bahwa hidupku akan berubah lagi, dan berubah bnyk.

Aku didekati oleh manajer personalia dari Los Angeles yg menanyakan apakah aku pernah memikirkan akting. Hal itu tak pernah terlintah dalam pikiranku, tapi krn disebutkan, minatku terpicu. Setelah memikirkannya matang-matang dan membicarakannya dgn ayah dan ibuku, kami memutuskan bahwa aku dan ibuku akan pindah ke L.A. utk sementara dan mencobanya. Aku belum sadar dunia apa yg akan kumasuki!

Untunglah ibuku berada disisiku sejak awal. Bersama-sama, kami mendekatinya spt suatu petualangan, dan sementara karierku berkembang, aku pun berkembang. Pada waktu beverly Hills, 90210 menjadi sukses, aku dan ibuku sdh memutuskan bahwa sudah waktunya baginya pulang ke Arizona dan keluarga kami. Gadis kecil dari peternakan sudah menghilang dan digantikan wanita dewasa di kota besar.

Aku sungguh mencintai pekerjaanku dan kesuksesanku lbh dr yang pernah kuimpikan. Tapi. . . ada sesuatu yg hilang. Perlahan-lahan kehampaan gelap menghuni hatiku dan mulai menggerogoti kebahagiaanku.

Aku mencoba menemukan apa yang hilang. Aku mencoba bekerja lebih keras, kemudian bekerja lbh santai. Aku menjalin persahabatan baru dan kehilangan kontak dgn teman lama. Tak ada yg kulakukan yg dpt mengisi kehampaan itu. Aku menyadari bahwa aku tak akan menemukan penyelesaian masalahnya sementara mengunjungi club dan pesta yg tanpa akhir, dan hidup di jalur cepat. Aku mencoba mengingat kapan aku merasa paling bahagia, kapan hal-hal dalam hidupku terasa paling berarti. Aku bertanya pada diriku apa yang penting bagiku. Akhirnya, aku mendapatkan jawabannya. Aku tahu apa yg harus kulakukan agar merasa bahagia. Sekali lagi, hidupku akan berubah.

Aku menelepon ibu dan ayahku dan berkata, " Aku sangat merindukan kalian. Aku ingin mendapatkan orangtuaku kembali. Aku akan membeli sebuah tempat disini dan aku ingin kalian pindah ke California." Ayahku tak terlalu senang harus pindah lagi, tapi aku meyakinkannya bahwa kali ini, keadaannya tak akan seperti dulu. Jadi, kami mulai mencari rumah di luar kota -- tempat yang lengkap dgn hewan berlarian dan kebun penuh sayuran yang menunggu dipetik utk dihidangkan di meja makan. Tempat yang bisa menjadi rumah keluarga, tempat semua org dpt berkunjung. Tempat berkumpul pada waktu libur. Tempat berteduh, aman dari dunia luar. Tempat yg kuingat, tempat aku tumbuh.

Lalu, suatu hari kami menemukannya : peternakan yg sempurna, terletak di lembah yg hangat dan bermandikan matahari. Impianku menjadi kenyataan. Kehampaan gelap yg menggerogoti di dlm diriku mulai pudar, dan perasaan seimbang dan tenteram kembali memenuhi jiwaku. Aku sudah pulang.

Di ambil dari : Sup ayam utk jiwa anak remaja. .
ntar ane update lg kalo ad yg baru. .
harusnya ada pilihan poll lumayan tuh sob...... ;D

nice story :D

Sebagian besar orang memperoleh inspirasi dalam hidup mereka. Mungkin dari percakapan dgn seseorang yg kau hormati atau sebuah pengalaman. Apa pun bentuknya, inspirasi cenderung membuatmu memandang kehidupan dari sudut pandang yg baru. Inspirasiku berasal dari adikku Vicki, seseorang yang baik hati dan penuh perhatian. Ia tdk peduli akan penghargaan atau masuk dalam surat kabar. Yang diinginkannya hanyalah berbagi cinta dgn org yg dikasihinya, keluarga dan teman-temannya.

Pada musim panas sblm aku mulai kuliah tingkat tiga, aku menerima telepon dari ayahku yang memberitakan bahwa Vicki masuk rumah sakit. Ia pingsan dan bagian kanan tubuhnya lumpuh. Indikasi awal adalah ia menderita stroke. Namun, hasil tes memastikan bahwa penyakitnya lebih serius. Ada sebuah tumor otak ganas yg menyebabkannya lumpuh. Dokter hanya memberinya waktu kurang dr 3 bln. Aku ingat aku bertanya-tanya, bagaimana mgkn ini terjadi? Sehari sblmnya Vicki baik-baik saja. Sekarang, hidupnya akan berakhir pada usia bgtu muda.

Setelah mengatasi rasa kaget dan perasaan hampa pada awalnya, aku memutuskan bahwa Vicki membutuhkan harapan dan semangat. Ia memerlukan seseorang yg membuatnya percaya bahwa ia dapat mengatasi rintangan ini. Aku menjadi pelatih Vicki. Setiap hari kami membayangkan bahwa tumornya menyusut dan semua yg kami bicarakan bersifat positif. Aku bahkan memasang poster di pintu kamar rumah sakitnya yg bertulisan, "Kalau kau memiliki pikiran negatif, tinggalkan pikiran itu di pintu." Aku sudah berbulat hati utk membantu Vicki mengalahkan tumor itu. Kami berdua membuat perjanjian yg disebut 50-50. Aku akan berjuang 50% dan Vicki akan memperjuangkan 50% sisanya.

Bulan Agustus tiba dan kuliah tingkat tiga akan dimulai di universitas yg jaraknya 3000 mil dari rumah. Aku bingung, apakah aku harus pergi atau tetap menemani Vicki. Aku salah bicara, menyebutkan bahwa aku mungkin tak akan pergi kuliah. Ia menjadi marah dan menyuruhku utk tdk khawatir krn dia akan baik-baik saja. Jadi, malah Vicki, yg berbaring sakit di tempat tidur di rumah sakit, yang menyuruhku agar jangan khawatir. Aku sadar bahwa kalau aku tetap bersamanya, aku mgkn akan menyiratkan bahwa dia sedang sekarat dan aku tak mau ia berpikir begitu. Vicki harus yakin bahwa ia dapat menang melawan tumor itu.

Kepergianku malam itu, merasakan bahwa ini mgkn terakhir kalinya aku melihat Vicki dalam keadaan hidup, adalah hal yg tersulit yg pernah kulakukan. Selama kuliah, aku tak pernah berhenti memperjuangkan 50% bagianku utknya. Setiap malam sblm tidur, aku berbicara dengan Vicki, berharap ia dapat mendengarku. Aku berkata, "Vicki, aku sedang berjuang utkmu dan aku tak akan menyerah. Asalkan kau tak berhenti berjuang, kita dapat mengalahkan tumor ini."

Beberapa bln berlalu dan ia msh bertahan. Aku sedang berbicara dgn seorang teman yg lbh tua dan ia menanyakan keadaan Vicki. Aku bercerita bahwa kondisinya makin buruk, tapi dia tak menyerah. Temanku melontarkan suatu pertanyaan yang benar-benar membuatku berpikir. Katanya, "Menurutmu, apakah dia bertahan itu karena dia tak mau mengecewakanmu?"

Mgkn perkataannya benar? Mgkn aku egois, menyemangati Vicki utk terus berjuang? Malam itu sblm tidur, aku berkata padanya, "Vicki, aku mengerti kau sangat menderita, dan mgkn kau ingin menyerah. Kalau memang begitu, aku mendukungmu. Kita tidak kalah karena kau tak pernah berhenti berjuang. Kalau kau ingin pergi ke tpt yg lbh baik, aku mengerti. Kita pasti bersama lagi. Aku menyayangimu dan aku akan terus bersamamu dimana pun kau berada. . ."

Keesokan paginya, Ibuku menelepon, memberi tahu bahwa Vicki telah meninggal. .

Diambil dari : sup ayam utk jiwa remaja @om dab. .iya jg yah. .bsa ditambahin gaq om?:D:D:D
Quote from: darkeva3 on November 27, 2009, 06:49:24 PM

Sebagian besar orang memperoleh inspirasi dalam hidup mereka. Mungkin dari percakapan dgn seseorang yg kau hormati atau sebuah pengalaman. Apa pun bentuknya, inspirasi cenderung membuatmu memandang kehidupan dari sudut pandang yg baru. Inspirasiku berasal dari adikku Vicki, seseorang yang baik hati dan penuh perhatian. Ia tdk peduli akan penghargaan atau masuk dalam surat kabar. Yang diinginkannya hanyalah berbagi cinta dgn org yg dikasihinya, keluarga dan teman-temannya.

Pada musim panas sblm aku mulai kuliah tingkat tiga, aku menerima telepon dari ayahku yang memberitakan bahwa Vicki masuk rumah sakit. Ia pingsan dan bagian kanan tubuhnya lumpuh. Indikasi awal adalah ia menderita stroke. Namun, hasil tes memastikan bahwa penyakitnya lebih serius. Ada sebuah tumor otak ganas yg menyebabkannya lumpuh. Dokter hanya memberinya waktu kurang dr 3 bln. Aku ingat aku bertanya-tanya, bagaimana mgkn ini terjadi? Sehari sblmnya Vicki baik-baik saja. Sekarang, hidupnya akan berakhir pada usia bgtu muda.

Setelah mengatasi rasa kaget dan perasaan hampa pada awalnya, aku memutuskan bahwa Vicki membutuhkan harapan dan semangat. Ia memerlukan seseorang yg membuatnya percaya bahwa ia dapat mengatasi rintangan ini. Aku menjadi pelatih Vicki. Setiap hari kami membayangkan bahwa tumornya menyusut dan semua yg kami bicarakan bersifat positif. Aku bahkan memasang poster di pintu kamar rumah sakitnya yg bertulisan, "Kalau kau memiliki pikiran negatif, tinggalkan pikiran itu di pintu." Aku sudah berbulat hati utk membantu Vicki mengalahkan tumor itu. Kami berdua membuat perjanjian yg disebut 50-50. Aku akan berjuang 50% dan Vicki akan memperjuangkan 50% sisanya.

Bulan Agustus tiba dan kuliah tingkat tiga akan dimulai di universitas yg jaraknya 3000 mil dari rumah. Aku bingung, apakah aku harus pergi atau tetap menemani Vicki. Aku salah bicara, menyebutkan bahwa aku mungkin tak akan pergi kuliah. Ia menjadi marah dan menyuruhku utk tdk khawatir krn dia akan baik-baik saja. Jadi, malah Vicki, yg berbaring sakit di tempat tidur di rumah sakit, yang menyuruhku agar jangan khawatir. Aku sadar bahwa kalau aku tetap bersamanya, aku mgkn akan menyiratkan bahwa dia sedang sekarat dan aku tak mau ia berpikir begitu. Vicki harus yakin bahwa ia dapat menang melawan tumor itu.

Kepergianku malam itu, merasakan bahwa ini mgkn terakhir kalinya aku melihat Vicki dalam keadaan hidup, adalah hal yg tersulit yg pernah kulakukan. Selama kuliah, aku tak pernah berhenti memperjuangkan 50% bagianku utknya. Setiap malam sblm tidur, aku berbicara dengan Vicki, berharap ia dapat mendengarku. Aku berkata, "Vicki, aku sedang berjuang utkmu dan aku tak akan menyerah. Asalkan kau tak berhenti berjuang, kita dapat mengalahkan tumor ini."

Beberapa bln berlalu dan ia msh bertahan. Aku sedang berbicara dgn seorang teman yg lbh tua dan ia menanyakan keadaan Vicki. Aku bercerita bahwa kondisinya makin buruk, tapi dia tak menyerah. Temanku melontarkan suatu pertanyaan yang benar-benar membuatku berpikir. Katanya, "Menurutmu, apakah dia bertahan itu karena dia tak mau mengecewakanmu?"

Mgkn perkataannya benar? Mgkn aku egois, menyemangati Vicki utk terus berjuang? Malam itu sblm tidur, aku berkata padanya, "Vicki, aku mengerti kau sangat menderita, dan mgkn kau ingin menyerah. Kalau memang begitu, aku mendukungmu. Kita tidak kalah karena kau tak pernah berhenti berjuang. Kalau kau ingin pergi ke tpt yg lbh baik, aku mengerti. Kita pasti bersama lagi. Aku menyayangimu dan aku akan terus bersamamu dimana pun kau berada. . ."

Keesokan paginya, Ibuku menelepon, memberi tahu bahwa Vicki telah meninggal. .

Diambil dari : sup ayam utk jiwa remaja @om dab. .iya jg yah. .bsa ditambahin gaq om?:D:D:D

coba di modify aja...bisa nongol gak ntar menu poll nya....

Ia tersenyum pada lelaki tak dikenal yg murung itu.
Senyum itu tampaknya membuat perasaannya lbh baik.
Lelaki itu teringat kebaikan seorang temannya dulu
dan menyuratinya utk berterimakasih.
Temannya sangat senang menerima surat itu
sehingga ia meninggalkan tip besar saat makan siang.
Si pelayan, terkejut melihat jumlah tip itu,
mempertaruhkan semuanya mengikuti firasatnya.
Besoknya ia mengambil uang yg dimenangkannya,
dan memberikan sebagian pada lelaki di jalan.
Lelaki di jalan itu merasa bersyukur;
karena sudah 2 hari ia tak makan.
Sesudah ia selesai makan,
ia pulang ke rumahnya yg sempit dan kumuh.
(Ia tak tahu pada waktu itu
bahwa ia mgkn akan menemui ajal.)
Dalam perjalanan ia memungut anak anjing yg kedinginan
dan membawanya ke rumah supaya hangat.
Anak anjing itu sangat bersyukur
tak lagi di luar didera badai.
Malamnya rumah itu terbakar.
Anak anjing itu menggonggong memberi peringatan.
Ia menggonggong hingga seluruh isi rumah terbangun
dan menyelamatkan semua orang dari bahaya.
Salah satu anak yg diselamatkannya
tumbuh dewasa menjadi Presiden.
Semua ini karena sebuah senyum yg tak membutuhkan uang 1 sen pun.

Diambil dari : sup ayam utk jiwa remaja
@om dab. .udh dicoba. .tak bisa om. .
(Page 1 of 3) >  >>

Navigation

Back Sub-Forum

MS-Room.COM Style modify by Danny, Host on moresharehosting.com | TERM OF SERVICE/DMCA/PRIVACY POLICY AGREEMENT
Sitemap: Mobile Web | AMP | Topics | Chord Guitar Indonesia