WASHINGTON, KOMPAS.com - Baru saja melakukan aksi penarikan (recall) sebanyak 3,8 juta unit di Amerika Serikat pekan lalu, kini Toyota kembali mendapat masalah baru. Ada bagian komponen pada pick up mereka, yakni Toyota Tundra bermasalah.
Komisi Keamanan Berlalulintas Jalan Raya (National Highway Traffic Safety Administration/NHTSA) AS telah melakukan penyelidikan awal mengenai kasus baru itu. Melalui situs resminya, lembaga tersebut mengumumkan kalau bagian investigasi (Office of Defects Investigation) telah meneliti pada ban cadangan dan sistem saluran minyak rem.
Pemerintah Amerika mengaku telah meneirma 20 laporan dari pemilik Tundra terkait dua bagian tersebut. Khusus problem yang terakhir berbahaya buat kerangka mobil. Tetesan minyak rem akibat terjadi kebocoran bisa membuat karet kerangka. Selain itu, kepakeman daya cengkeram penghenti laju melemah.
Toyota Tundra yang bermasalah itu produksi 2.000-2.001. Dari hasil perhitungan, jumlahnya mencapai 218.000 unit.
Juru bicara Toyota, Brian Lyons mengakui adanya investigasi yang berlangsung dan perusahaan juga tengah melakukan hal yang sama secara internal. "Kami baru masuk tahap awal pemeriksaan," ujar Brian Lyons, seperti dikutip Detnews.com.
Penyelidikan ini berlangsung satu hari setelah Toyota menyetujui menarik 3,8 juta unit mobil miliknya produksi tahun 2004-2009 akibat permasalahan karpet. Presiden Toyota secara langsung meminta maaf pada konsumen yang harus kehilangan nyawa pada kecelakaan 28 Agustus lalu di California.
source: kompas.com
