Oey Yung:
Yg pasti haram memilih org yg sdh terbukti tdk baik dan haram memilih yg didukung oleh kelompok2 setan
mufid:
Saya melihat dari sisi lain, yaitu Sisi kegagalan Jokowi memilih wakil presiden di mana dr pengamatan reuni 212 ini kita jadi tahu bahwa figur KH.MA ternyata tidak banyak pengaruh dan tidak cukup kuat untuk menarik elektabiltas umat Islam garis keras yang dulu digadang-gadang. Ternyata mereka tetap sama menjadi Hater.
Yg ngumpul jg tdk berubah.
Bahkan Islam yg lbh modernis, seperti PPP sebagian malah sdh menyatakan ikut Prabowo. Muhammadiyah yg kiblatnya AR pasti pilihan jg ke Prabowo. Sedang yg agak radikal jg pasti tdk mau milih karena KH.MA lebh identik ke NU annya (padahal kita tahu pergulatan 2 organisasi besar ini).
Padahal pilihan KH.MA untuk sebagian pendukung Ahok cukup menyakiti hati mereka bahkan kemungkinan banyak dari mereka yang Golput gara-gara pilihan ini.
Apalagi ditambah kenyataan bahwa kepolisian menutup kasus2 HRS yg dl dikatakan bahwa mrk punya bukti kuat.
Maka tim Jokowi harus mencari metode atau pendekatan yang lain yg efektif agar bisa membuat kemenangan di 2019.
TMP2:
Tidak ada satu pilihanpun yg bisa memuaskan semua pihak. Itu makanya aturan menangnya cukup dg (50% + 1 suara) dr suara masuk yg sah. Golput sejak dulu sdh dianggarkan 20%-30% dr suara pemilih yg ada.
PPP memang sdg pecah kok...pasti berlawananlah.
Menurut artikel ini mayoritas masa yg hadir adalah dr PKS dan HTI, yg memang berbeda dg mayoritas NU...Bandingkan dg sebelumnya yg jauh lebih beragam dan lebih besar jumlahnya.
Gagalnya dimana ??
Sendiri Lagi:
Tidak juga. Justru pilihan Jokowi terhadap kyai Ma'ruf Amin mampu menggerus dukungan kaum muslimin terhadap aksi 212 ini.
Jika dua tahun kemarin, aksi 212 diikuti oleh lintas kelompok dan aliran, garis keras dan moderat, maka bisa dilihat aksi kali ini hanya diikuti oleh kelompok radikal. Artinya faktor Ma'ruf Amin mampu memisahkan mereka-mereka yang dua tahun lalu bersatu.
Lalu soal Ahoker, memang saat ini masih abu-abu antara mendukung Jokowi atau golput. Itu karena Ahok sendiri belum menegaskan sikap politiknya secara resmi. Selama ini dukungan Ahoker kepada Jokowi baru sebatas himbauan.
andrea:
Justru pilihan Jokowi tepat utk menggalang suara warga NU dan muhammadiyah dg menagambil cawapresnya dr kalangan ulama alnya para lawan Jokowi telah memberikan cap klo partai pengusung Jokowi itu partai setan.
Ida Bagus Gede Putra:
Haramnya super komplit.
Taufik Lobster Gede:
Namun yang paling tak boleh lupa dari ingatan masyarakat adalah
Haram memilih PENCULIK yang didukung ULAMA CABUL
Prisca:
Hanya satu kata utk prabowo.... preetttttt!!
Jokowi tetap pilihanku
.
bams:
Yang ini saya setuju 1000%
gpyuuk:
Menurut saya HRS sudah betul mengajak umat Islam untuk tidak memilih capres yang didukung oleh partai yang mendukung penista agama. Masalahnya ajakannya didengar atau tidak oleh umat? Belum tentu. Biarlah pembuktiannya di April 2019
jaka sampurna:
Wkwkkwkwk.... serah loe deh pretttttt
Alex Rahardja Zhou:
Tapi disisi lain setelah soal kepindahan kedubes Aussie ke Yerusalem sampai seperti itu pun dukungan dia dr HRS nggak pupus. Itu artinya kl dia sekarang gerak cepat rangkul Ahok ke pihak dia maka dia bisa menang. Ingat jumlah Ahokers tambah gede setelah film AMCA
Dan Ahokers itu irisan dari pendukung Jokowi, simpatisan dan pendukung Ahok murni dan terakhir ada juga yg dr pihak oposisi yg juga Ahoker)
Kl dia bisa dapat Ahok dia bisa pecah suara Jokowi sedangkan terbukti so far Prabowo dengan segala kekurangan dia mampu jaga suara pendukung grass root dia kebanyakan nggak lari
yuviandi purbodewanto:
Kalo dari sisi pak wowo, justru peserta aksi reuni lah yg kena tipu pak wowo
John Lie Kwee:
Nih yg buta dan tuli kuadrat.. Jelas jelas si ratna ngaku bohong dan kebohongan itu disiarkan oleh prabowo tapi ga dianggep oleh mereka.. Faktor militansi??? ga juga... faktor nasi bungkus kalee..
*------------NOTE:
Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel Analisa Kenapa Prabowo Kena Tipu Alumni 212 yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.https://seword.com/politik/analisa-kenapa-prabowo-kena-tipu-alumni-212-KnvYDPP_2
