You Now Here »

Warisan Masalah Kota Tua Terkuak Karena Anies Terlalu Diagungkan Pendukungnya  (Read 194 times - 105 votes) 

must_know

  • More Share Forum Topic
  • [MS] kepala suku
  • ******
  • must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!must_know sangat terkenal!
  • Rep Power: 6
  • Join: March 15, 2013
  • Posts: 27,779
  • Poin: 27.858
  • About me: Segera Lapor Momod Jika Konten bermasalah!
  • IP member tracker Logged




energisatria:
imigran Yaman yang satu ini hanya tukang tipu tipu !!
Banyak bacot Tampa kerja

Jesse Sihombing:
Setuju banget tambah lagi satu gelar buat Yohanes Anies RB yaitu Bapak Peresmian Sarat Masalah. Apa yg diresmikannya selalu meninggalkan masalah

Hendra Jani Girsang:
Dari sejak menjabat, sampai mendapat tiket Capres Partai Nasdrun, ciri yang mudah dikenali dari Gakbener :
1. Ciptakan kebijakan, dengan slogan keberpihakan, walau kadang menabrak aturan. Dan ketika masalah muncul, majukan buzzer untuk menjawab dan membela. Ketika Formula E disoal, yang menjadi "penyambung lidah/ buzzer" Gakbener adalah si wakil, ARP dari Partai-nya Menhan.  Dan kini, saat IMB Tanah Merah dipersoalkan, sehubungan meledaknya Depo Plumpang, Gakbener ngumpet dan buzzer-nya akan maju, laiknya Barisan Harakiri.
2. Gagasan bahkan pekerjaan baik, bagi Gakbener, dihalalkan di plagiat. Kedengaran aneh, sebab dulunya Gakbener adalah Dosen, yang menaifkan bahkan melarang mahasiswanya menjadi plagiat, lazimnya dunia pendidikan. Tapi ketika menjabat dan dapat tiket Capres, tindakan yang dulu ia kritisi di dunia Perguruan Tinggi, malah kini ia halalkan. Ide pembangunan JIS, sudah ada sejak Jokowi menjabat Gub DKI, demikian juga pada masa BTP menjabat. Tetapi, karena Gakbener yang meresmikan, maka JIS dianggap sebagai mahakarya Gakbener, walau status kelayakannya tidak pernah dikeluarkan FIFA. Semboyan "Sukses Jakarta untuk Indonesia" yang ditelurkan Pj. Gubernur DKI Budi Heru, kini juga diplagiat si Gakbener, demi ambisi menjadi Capres.

3. Agar Hukum tidak bisa menyentuh, perbanyak ahli-ahli hukum "yang dapat dibeli" menjadi pagar di sekeliling. Kasus Formula E, Beras BLT semasa Covid, Kelebihan Bayar Lem Aibon bahkan kasus lama semasa menjadi Mendikbud, kelebihan dana Book Fair di Frankfurt, tidak akan pernah diusut, sekalipun aroma kejanggalan tercium, sebab "kelicikannya" bergaul dengan Oligarkhi sangat lihai.
4. Sebagai mantan Akademisi, Gakbener cukup tahu, kebanyakan masyarakat Indonesia dari sisi Antropolgi Budaya, sangat kagum dan hormat, kala "tatakrama" berbicara dimiliki seseorang, walau tidak menjadi jaminan kesantunan dalam berbicara berbanding lurus dengan kejujuran dan kerja keras. Itu sebabnya, rumah DP Nol Persen, OKE-OCE, KJP Plus dsb tidak begitu dipersoalkan masyarakat, sebab "kebobrokan si Gakbener" dalam semua hal itu, tertutupi ketika orang-orang menyediakan telinga untuk mendengarnya berbicara. Dan selama kemampuan "literasi" masyarakat kebanyakan, tidak ditingkatkan, selama itu pula, orang-orang seperti Gakbener akan tetap berhasil menipu masyarakat dan duduk di kursi empuk kekuasaan (Legislatif atau Eksekutif).
5. Bagi Gakbener alias Gubernur terbodoh se-Dunia versi Google, apapun akan ia manfaatkan, demi ambiasi mencapai tujuan. Baginya, tidak akan pernah menjadi soal bila kekuasaan diraih dengan cara yang salah. Kekuasaan baginya adalah tujuan, bukan sarana. Sehingga ketika ditilik ke belakang, cara-caranya meraih kekuasaan jauh dari prinsip egalitarianisme dan meritokrasi. Rektor di Paramadina, ia raih dengan menyingkirkan Guru Bangsa, Nurcholis Madjid, Gub DKI ia raih dengan memainkan politisasi Sara. Bahkan, saat mendapat tiket Capres dari Partai Nasdrun, ia tidak segan merapat ke AHY dan melontar puja dan puji, padahal di tahun 2017, ia terlebih dahulu "mengalahkan AHY", sebelum mengalahkan BTP dengan isu SARA. Saat Masyarakat Tanah Merah ikut meledak, bersama meledaknya Depo Plumpang, IMB yang diterbitkan si Gakbener bulan Oktober 2021, menjadi salah satu bukti bahwa "nyawa manusia" sekalipun baginya hanyalah "alat" demi memenuhi ambisi kekuasaan.

iam hêylêl:
semua tempat dimana dia berada pasti ada t41.

ahaha

Victor Drummond:
Percuma, dia udah menang selangkah. Salah sendiri DPR dan masyarakatnya diem aja.

Prihatin Prihatini:
Harusnya judul yg tepat adalah <B>KEGAGALAN pemprov DKI dimasa kepemimpinan Anies , penataan kota tua salah satunya Sekalian saran utk masukan ke penulis seword, belum pernah ada tuh ulasan lengkap utk hal tersebut. Pdahal dimasa kepemimpinan nya , banyak program2 yg gagal.

B-Over:
Kalau kita mau fair, masalah PKL akan selalu ada lepas dari siapapun pemimpin daerahnya, jika para petugas lapangan yang mengawasi pelaksanaan perda terkait lengah.

Memang sih ketegasan dari pemimpin daerah bisa membawa pengaruh terhadap kinerja anak buahnya sampai ke lapangan.

Lone Wolf? ???:
Pak Heru tolong dipelihara keberhasilan Mas Anies menata Kota Tua Batavia.

Bocah Sakti:
Kayak sumur resapan ya, mas ???

Uraaa...

Kucing_lap3r:
????

Lukman Rewa:
cocok memakai kata "dipelihara", seperti seekor onta yemen

*------------NOTE:
Demikian Kumpulan nyinyiran netizen terkait artikel Warisan Masalah Kota Tua Terkuak Karena Anies Terlalu Diagungkan Pendukungnya Seword Indonesia Maju yang dituangkan dalam bentuk Komentar. Semua komentar diatas bukanlah rekayasa dan memang benar apa adanya hasil cuitan keluh kesah yang kita kutip dari sumber resminya. Kami tidak bertanggung jawab atas isi komentar tersebut! Hanya sekedar memberi informasi yang sedang viral diperbincangkan! jika ingin membaca dan ingin mengetahui sumber resmi berita aslinya, silakan langsung ke sumber resminya. Terimakasih.


Code: (Sumber Resmi) [Select]
https://seword.com/umum/warisan-masalah-kota-tua-terkuak-karena-anies-b8uXwFRIqG

:beer: :beer: :beer:


View Mobile Web Short URL: